Innalilahi, Mantan Pelari Nasional Suryati Meninggal Dunia

--- Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengucapkan rasa duka cita
mendalam atas meninggalnya salah satu mantan altet lari jarak jauh Indonesia
sekaligus pelatih Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara
(Sumut), Hj. Suryati.
“Selaku Ketua Umum KONI Pusat, dan mewakili masyarakat
olahraga prestasi Indonesia, saya mengucapkan turut berduka cita atas
meninggalnya Hj. Suryati,” kata Marciano Norman.
“Selamat jalan Patriot Olahraga Indonesia. Prestasimu
akan selalu kami kenang, jasamu akan terus memotivasi kami. Kesetiaanmu kepada
olahraga prestasi, kami apresiasi. Semoga sosokmu terus menginspirasi lahirnya
atlet-atlet hebat yang akan membanggakan Indonesia,” sambung Ketum KONI Pusat.
Semasa hidupnya, Suryati menjadi atlet di era 1980-an.
Almarhumah adalah salah satu pelari terbaik nasional di nomor lari 5.000
m, 10.000 m dan maraton. Medali emas pun
pernah dipersembahkannya untuk Indonesia di SEA Games 1985 Malaysia.
Setelah meninkah dengan suaminya yang juga mantan atlet
atletik Sumut H.Irwan Pulungan, Almarhumah Suryati pindah ke Medan dari daerah
asalnya Semarang. Suryati pun menjadi atlet andalan Sumut dan berhasil meraih
emas pada PON Tahun 1989.
Pasca pensiun, Suryati yang mengabdi di Dispenda Medan
ini tetap berkontribusi bagi atletik. Ia melanjutkan perjalanan olahraga
prestasi sebagai pelatih.
Bersama suaminya Irwan Pulungan, mereka mengasah
talenta-talenta atletik Sumut, termasuk menggulirkan program andalan “Pelatda
Menteng”. Para atlet diinapkan bersebelahan dengan tempat tinggal mereka.
Beberapa atlet Sumut lahir berkat sentuhan keduanya,
seperti Edy Haryanto Harahap, Nyai Prima Agita Siregar, Jende Ngena Bangun,
Yogi Triono, Sugianto dan lainnya.
Kini Hj.Suryati telah tiada akibat kecelakaan yang
terjadi pada Sabtu 23 April 2022. Perempuan berusia 52 tahun itu mengalami
kecelakaan di jalan tol menuju Pekanbaru saat perjalanan mudik ke Semarang
bersama suami serta putri sulungnya.
Dugaannya, Suryati meninggal karena benturan di bagian
kepala. Suaminya, Irwan Pulungan dan putrinya mengalami luka-luka. Jenazah
Suryati, langsung ke RS Awal Bross Pekanbaru, untuk selanjutnya dibawa ke
Medan. Diperkirakan, jenazah tiba di rumah duka di Kompleks Menteng Indah,
Minggu (24/4) pagi, untuk selanjutnya dimakamkan.
“Laju mobil kami tidak terlalu kencang. Saya pun saat itu
tertidur di samping supir. Tiba-tiba mobil kami dihantam dari belakang,” ujar
Irwan Pulungan sambil terisak saat dihubungi via handphone dilansir dari analisadaily.
(*/sumber gerakita.com)
Comments